GOLDEN PROGRAMS

Jumat, 29 Mei 2009

bertarung dengan jin merapi


Saya punya pengalaman yang menarik sewaktu saya masih di Sekolah Menengah Atas,waktu itu tahun 1996, saya dan teman - teman tinggal di asrama sekolah, pada suatu malam ketika kami mengadakan pesta makan ala pelajar timbul dalam pikiran kami untuk mengerjai seorang kakak kelas kami yang sangat penakut, lalu kami mematikan lampu dan saya menyalakan kemenyan china dan memberikan kepada teman saya dan suasana menjadi agak menakutkan dan terjadilah apa yang tidak kami duga teman yang saya minta untuk membawa kemenyan itu malah kerasukan jin dan tinggkahnya sangat aneh dan suara berat keluar dari mulutnya , ia berteriak – teriak katanya ada musuh raksaksa dan berjumlah banyak dan itu membuat penghuni asrama sekolah ketakutan dan kebingungan bagaimana cara menyembuhkannya, dan terdengar pula suara berderit dari kursi panjang yang terbuat dari bambu padahal tidak ada orang yang mendudukinya, waktu itu teman saya duduk di kursi pendek berhadapan dengan kursi panjang tersebut. Lalu saya mengerti bahwa ia bukan Sugi lagi melainkan telah dirasuki suatu roh. Lalu dengan gerak cepat tangan saya mengapai dan mematikan kemenyan yang ada di atas meja bambu lalu saya pegang kepalanya dan sebisanya saya tarik kekuatan roh itu dengan tenaga dalam yang sedikit saya miliki dari latihan silat atau bela diri khas jawa yaitu Pencak Silat Tunggal Hati Seminari, lalu ia tersadar dan bertanya kepada saya : bagaimana keadaan dia pada waktu ia kerasukan, lalu saya jawab wah lumayan jin yang merasukimu.Lalu dengan tersenyum dia tertawa kecil ia bangun dan ada beberapa teman berteriak : Gi, kemenyannya masih rugi kalau nggak diteruskan !. Lalu dengan cepat ia mengambil kemenyan yang masih separoh itu lalu ia bawa keluar dan ia terus memusatkan pandangan matanya pada titik api kemenyan itu lalu tiba-tiba suara berat dan kasar keluar dari mulutnya dan gerakannya berubah menjadi seorang yang sakti ,lalu ada semacam gerakan aneh dan lucu ,katanya itu jurus atau gerakan untuk menghadapi roh peri yang katanya cantik tapi berwatak jahat. Pertarungan antara Jin yang merasuk dengan Peri itu berlangsung beberapa menit dan Jin itupun menang , lalu dengan segala tenaga yang dimiliki Sugi berlari kearah kolam disebelah selatan asrama dan ia bertarung habis-habisan ,dan saya sempatkan untuk mengikutinya dan ia katakan kalau musuh yang banyak dan raksaksa itu berasal dari lereng Gunung Merapi, sugi hanya mengenakan celana pendek dengan dada telanjang mengobrak abrik rimbunan semak – semak kadang ia menendang, meninju dan mengunci , memang musuhnya tidak kelihatan tapi dari gerakannya memang musuh yang dihadapinya sangat kuat.Perkelahian yang luar biasa ,sekitar satu jam ia menyudahi pertarungan dan kelihatannya ia menang, lalu ia naik ke atas dan kembali ke depan asrama tempat awal ia kerasukan dan ia duduk bersila sebentar,lalu ia berteriak dan berjalan kebingungan karena ia agaknya kewalahan karena musuh yang datang semakin kuat dan banyak hanya gara-gara memperebutkan satu batang kemenyan china. Lalu saya coba menawarkan bantuan untuk menghadapi jin-jin lereng merapi itu tetapi ia menolak,selagi ia msih berteriak-teriak dan berjalan kebingungan saya berdoa bapa kami beberapa kali dan kemudian ia berjalan ke arah saya dan dengan berteriak ia bertanya kepada saya , ia bertanya kepada saya apakah saya membaca sesuatu sehingga ia merasa terganggu, lalu saya menjawab kalau saya tidak punya kekuatan apapun sehingga menyebabkan ia merasa terganggu. Memang benar oleh kekuatan doa yang saya baca jin itu merasa terganggu. Lalu saya menawarkan bantuan lagi ternyata ia malah marah dia katakan kalau saya itu anak kecil dan tak tahu apa-apa. Lalu ia mencoba mengumpulkan kekuatannya kembali dan ia melawan Jin-jin dari lereng Merapi namun nampaknya ia sudah tidak punya kekuatan lagi dan ia kembali menemuiku dan ia bertanya apakah saya memiliki sinar, lalu saya jawab saja kalau saya punya sinar putih,merah, hijau. Lalu ia dengan segera meminta saya untuk mengeluarkan sinar yang berwarna kuning, dengan berdiri mengambil posisi kaki mengangkang lalu kedua tangan merentang dan sambil menahan nafas tangan saya tarik lurus dari belakang ke depan dan saya konsentrasikan cahaya kuning di kedua telapak tangan saya , lalu tiba – tiba tangan Sugi yang kerasukan itu membantu dan memegang tangan saya yang sebelah kanan dan sebelah kiri saya adalah tangan teman saya yang membantu tetapi cengkeraman yang saya rasakan adalah di tangan kanan ,sakit dan kuat mencengkeram lalu karena saya tidak tahan lagi dengan cengkeraman tangannya lalu saya lepaskan sinar kuning itu dan saya gambarkan mengenai batu besar yang dikatakan oleh Jin itu sebagai sarang atau benteng pertahanan jin-jin dari lereng Gunung Merapi. Seketika itu badan saya menjadi sangat lemah begitu juga jin itu menjadi sangat lemah. Ada yang menarik sebelumnya ketika saya menyebut nama Yesus jin itu sangat marah sekali dan juga ketika saya harus mengeluarkan jin itu dari tubuh teman saya, sungguh tidak ada jalan lain selain saya berdoa sekuat tenaga. Bersama teman-teman yang lain saya dibantu berdoa dan jin itu berhasil di keluarkan dari tubuh teman saya sejak dari itu kami tidak melakukan hal-hal seperti itu.


Jin itu setelah bertarung lalu dia memberi wejangan katanya kalau Ayahku adalah keturunan Dewa dan ia katakan kalau kami berdua akan memiliki ilmu dan ia berpesan untuk tidak menyalakan dupa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar