GOLDEN PROGRAMS

Minggu, 19 Juli 2009

Teror bom hotel JW Marriot

Bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton

Teror bom yang mengguncang Hotel Mariot dan Ritz Carlton pada hari Jumat 19 Juli 2009, Pukul 7.40 dan disusul pada pukul 7.55 pagi merupakan pukulan telak bagi pemerintah Indonesia , tak kurang pernyataan Presiden yang menyatakan ucapan duka cita dan mengutuk kejadian tersebut. Dalam pidatonya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan selama 5 tahun terakhir ekonomi mulai merangkak naik dengan nilai investasi dan perdagangan yang mulai positif dimana tingkat kepercayaan masyarakat internasional semakin membaik, Presiden menyesalkan bahwa even besar yang sedianya akan digelar pada 20 Juli 2009 ini batal digelar yakni pertandingan antara Manchester United ( MU) dengan Indonesian All Stars di Jakarta, namun lebih lanjut lagi Presiden menegaskan bahwa akan terjadi pengurangan nilai kepercayaan asing atas keamanan Indonesia. Tim Manchester United (MU) sedianya akan menginap di Hotel Ritz Carlton namun dengan kejadian tersebut agaknya membatalkan dengan alasan keamanan.

Bila melihat beberapa tayangan televisi, kita dapat melihat tingkat kerusakan yang sangat parah, dimana saksi mata menceritakan beberapa korban yang terluka parah dan juga ada yang tewas , salah satunya adalah Timoty Mc beliau adalah Presiden Direktur Perusahan Semen Internasional atau PT.HOLCIM, yang pada waktu itu beberapa orangdengan tandu berusaha menyelamatkan nyawanya dengan membawanya ke Rumah Sakit namun pada akhirnya beliau wafat. Total korban luka adalah 29 orang dan meninggal 9 orang, namun dari beberapa sumber diberitakan bahwa ada 12 kantong mayat yang 3 diantaranya adalah mayat yang tidak utuh.

Dari hasil rekaman,diceritakan bahwa ada seorang yang keluar dari lift dan berjalan terus dengan tidak menghiraukan sekelilingnya, dengan mengenakan pakaian serba hitam dengan tas dikenakan dibagian depan dada dan menarik tas koper menuju restoran dan kurang dari satu menit kemudian telah terjadi ledakan yang hebat dengan disertai asap yang tebal, sumber berita menyatakan bisa saja orang tersebut merupakan pelaku bom bunuh diri, sebab melihat orang tersebut membawa tas koper yang dibawa ke restoran adalah salah satu yang tidak wajar.

Melihat dari cara kerjanya banyak pihak menyimpulkan bahwa tindakan itu dilakukan oleh teroris, yang telah merubah cara kerjanya dengan sistem perorangan. Hal ini membuat aparat keamanan semakin teliti dan waspada dalam mengawasi setiap gerakan terorisme yang mengatasnamakan agama.

Setelah beberapa jam kemudian beberapa elemen masyarakat meletakan karangan bunga didepan Hotel Ritz Carlton , salah satunya adalah dari Organisasi Kepemudaan Indonesia yang mewakili beberapa elemen agama menyatakan turut prihatin dan berduka atas peristiwa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar